Asal Mula Perkembangan Bioinformatika
Perkembangan bioinformatika diawali dengan lahirnya bioteknologi modern pada tahun 70-an yang berhasil mengembangkan teknologi DNA rekombinan. Setelah itu keberhasilan
ilmu Bioinformatika ini dimulai dari genome project yang dilaksanakan
di seluruh dunia dan menghasilkan tumpukan informasi gen dari berbagai
makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup tingkat rendah sampai makhluk
hidup tingkat tinggi. Pada tahun 2001 pembacaan sekuen genom manusia
yang dilakukan oleh perusahaan bioteknologi Amerika Serikat (AS) Celera
Genomics menjadi lebih cepat dan lebih akurat dibanding usaha konsorsium
lembaga riset publik AS, Eropa, dll berkat kontribusi TI melalui
perangkat komputasinya (perangkat keras maupun lunak). Aplikasi TI life
sciences yang melahirkan bidang Bioinformatika dalam bidang biologi/akan
menjadi semakin penting di masa depan, tidak hanya mengakselerasi
kemajuan bioteknologi namun juga menjembatani dua gelombang ekonomi baru
tersebut (TI & bioteknologi).
Pengertian Bioinformatika
Bioinformatika (bahasa Inggris: bioinformatics) adalah (ilmu yang mempelajari) penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis. Bidang ini mencakup penerapan metode-metode matematika, statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah biologis, terutama dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta informasi yang berkaitan dengannya.
Bioinformatika Dalam Dunia Kedokteran
- Bioinformatika dalam bidang klinis Perananan Bioinformatika dalam bidang klinis ini sering juga disebut sebagai informatika klinis (clinical informatics). Aplikasi dari clinical informatics ini adalah berbentuk manajemen data-data klinis dari pasien melalui Electrical Medical Record (EMR) yang dikembangkan oleh Clement J.McDonald dari Indiana University School of Medicine pada tahun 1972 [5]. McDonald pertama kali mengaplikasikan EMR pada 33 orang pasien penyakit gula (diabetes). Sekarang EMR ini telah diaplikasikan pada berbagai penyakit. Data yang disimpan meliputi data analisa diagnosa laboratorium, hasil konsultasi dan saran, foto ronsen, ukuran detak jantung, dll. Dengan data ini dokter akan bisa menentukan obat yang sesuai dengan kondisi pasien tertentu. Lebih jauh lagi, dengan dibacanya genom manusia, akan memungkinkan untuk mengetahui penyakit genetik seseorang, sehingga personal care terhadap pasien menjadi lebih akurat.Sampai saat ini telah diketahui beberapa gen yang berperan dalam penyakit tertentu beserta posisinya pada kromosom. Informasi ini tersedia dan bisa dilihat di home page National Center for Biotechnology Information (NCBI) pada seksi Online Mendelian in Man (OMIM) (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=OMIM). OMIM adalah search tool untuk gen manusia dan penyakit genetika. Selain berisikan informasi tentang lokasi gen suatu penyakit, OMIM ini juga menyediakan informasi tentang gejala dan penanganan penyakit tersebut beserta sifat genetikanya. Dengan demikian, dokter yang menemukan pasien yang membawa penyakit genetika tertentu bisa mempelajarinya secara detil dengan mengakses home page OMIM ini.Sebagai salah satu contoh, jika kita ingin melihat tentang kanker payudara, kita tinggal masukan kata-kata “breast cancer†dan setelah searching akan keluar berbagai jenis kanker payudara. Kalau kita ingin mengetahui lebih detil tetang salah satu diantaranya, kita tinggal klik dan akan mendapatkan informasi detil mengenai hal tersebut beserta posisi gen penyebabnya di dalam koromosom. Gambar 3 adalah salah satu hasil searching dari breast cancer.
Sumber :
http://ar-wdh.blogspot.com/2009/05/bioinformatika-perpaduan-dunia-biologi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bioinformatika
http://ikc.dinus.ac.id/umum/witarto-bioinformatika.php
ianspace.wordpress.com